Menjadi seorang profesional pengembang perangkat lunak melibatkan lebih dari sekadar keterampilan teknis. Berikut adalah beberapa tahap yang dapat membantu Kamu menjadi seorang pengembang perangkat lunak yang profesional:
- 1. Kemampuan yang Wajib Dipelajari dan Dimiliki Seorang Software Developer
- 1.1 1. Penguasaan Teknis
- 1.2 2. Praktik yang Konsisten
- 1.3 3. Menggunakan Prinsip Pengembangan yang Baik
- 1.4 4. Paham dengan Sistem Kontrol Versi
- 1.5 5. Keterampilan Debugging
- 1.6 6. Pengembangan Berbasis Tim
- 1.7 7. Pemahaman tentang Desain Penggunaan Akhir
- 1.8 8. Peningkatan Berkelanjutan
- 1.9 9. Tes Otomatis dan Integrasi Berkelanjutan
- 1.10 10. Kemampuan Soft Skills
- 1.11 11. Portofolio yang Kuat
- 1.12 12. Pelatihan dan Sertifikasi
- 1.13 13. Belajar dari Pengalaman
- 1.14 14. Mentorship dan Jaringan
- 2. Tahapan Teknikal yang Harus Dipelajari untuk menjadi Software Developer
- 2.1 1. Pelajari cara kerja Internet dan Networking
- 2.2 2. Belajar dasar HTML5 & CSS3
- 2.3 3. Belajar native Javascript & Library JS
- 2.4 4. Belajar tentang SQL (Structure Query Language)
- 2.5 5. Belajar Bahasa Server Side Native (PHP, GO, NodeJs)
- 2.6 6. Belajar konsep OOP (Object Oriented Programing)
- 2.7 7. Belajar Framework bahasa Server Side (misalnya Codeigniter/Laravel/Gin)
- 2.8 8. Pelajari Version Control (GIT)
- 2.9 9. Pelajari Deploy and DevOps (Gitlab, GitHub)
- 2.10 10. Pelajari REST API
- 2.11 11. Pelajari Frontend Framework/Frontend Library
- 2.12 12. Pelajari Mobile Apps Language
Kemampuan yang Wajib Dipelajari dan Dimiliki Seorang Software Developer
1. Penguasaan Teknis
Pelajari bahasa pemrograman, kerangka kerja, dan alat yang relevan dengan proyek yang Kamu kerjakan. Ini melibatkan pemahaman yang kuat tentang konsep pemrograman, struktur data, dan desain arsitektur.
2. Praktik yang Konsisten
Dedikasikan waktu untuk praktik rutin dalam mengembangkan kode. Teruslah membangun proyek pribadi atau kontribusi pada proyek open source untuk memperluas pengalaman Kamu.
3. Menggunakan Prinsip Pengembangan yang Baik
Pelajari tentang prinsip-prinsip pengembangan perangkat lunak seperti SOLID, DRY (Don’t Repeat Yourself), dan KISS (Keep It Simple, Stupid).
4. Paham dengan Sistem Kontrol Versi
Kuasai penggunaan Git atau alat kontrol versi lainnya. Ini penting untuk bekerja secara efisien dalam tim dan melacak perubahan kode.
5. Keterampilan Debugging
Pelajari bagaimana melakukan debugging kode dengan efisien. Ini melibatkan pemahaman tentang pemecahan masalah dan penggunaan alat bantu seperti debugger.
6. Pengembangan Berbasis Tim
Pelajari kolaborasi dalam pengembangan perangkat lunak. Memahami bagaimana bekerja dengan pengembang lain, menggunakan alat kolaborasi seperti Git, dan berkomunikasi dengan efektif.
7. Pemahaman tentang Desain Penggunaan Akhir
Penting untuk memahami kebutuhan pengguna akhir dan merancang solusi yang memenuhi kebutuhan tersebut. Ini melibatkan analisis bisnis dan pengumpulan persyaratan.
8. Peningkatan Berkelanjutan
Dunia teknologi terus berkembang, jadi pastikan Kamu tetap terkini dengan tren terbaru dalam teknologi dan praktik pengembangan.
9. Tes Otomatis dan Integrasi Berkelanjutan
Pelajari tentang tes otomatis dan integrasi berkelanjutan. Menerapkan tes otomatis membantu memastikan kualitas kode Kamu, sementara integrasi berkelanjutan memfasilitasi penggabungan kode secara berkelanjutan.
10. Kemampuan Soft Skills
Selain keterampilan teknis, keterampilan lunak seperti komunikasi yang baik, kerja sama, kepemimpinan, dan resolusi konflik juga sangat penting.
11. Portofolio yang Kuat
Kembangkan portofolio proyek-proyek yang dapat Kamu tunjukkan kepada calon pemberi kerja. Ini membantu Kamu menunjukkan kemampuan Kamu dalam tindakan.
12. Pelatihan dan Sertifikasi
Pertimbangkan untuk mengambil pelatihan atau sertifikasi dalam bahasa pemrograman atau teknologi yang relevan. Ini dapat meningkatkan kredibilitas Kamu di mata pemberi kerja potensial.
13. Belajar dari Pengalaman
Setiap proyek dan tantangan adalah peluang untuk belajar. Refleksikan apa yang telah Kamu pelajari dari setiap pengalaman, baik sukses maupun kegagalan.
14. Mentorship dan Jaringan
Mencari mentor atau bergabung dengan komunitas pengembang membantu Kamu belajar dari pengalaman orang lain dan membangun jaringan yang berharga.
Ingatlah bahwa menjadi seorang pengembang profesional adalah perjalanan yang berkelanjutan. Teruslah belajar, beradaptasi, dan berinovasi sepanjang karier Kamu.
Tahapan Teknikal yang Harus Dipelajari untuk menjadi Software Developer
Ini merupakan langkah atau urutan yang saya buat sendiri buat Kamu yang masih bingung tentang memulai dari mana untuk belajar menjadi Profesional Software Developer berdasarkan referensi dari studi saya selama kuliah di jurusan Ilmu Teknologi dan juga experience pribadi selama bekerja.

1. Pelajari cara kerja Internet dan Networking
Memahami bagaimana internet bekerja adalah fondasi penting bagi seorang developer. Ini mencakup pengetahuan tentang HTTP/HTTPS, DNS, IP Address, TCP/IP, Routing, Ports, dan Client-Server Architecture. Mengetahui bagaimana data dikirim dan diterima melalui jaringan akan membantu dalam merancang aplikasi yang efisien dan aman.
Mengetahui cara data berpindah di internet membantu developer memahami bagaimana aplikasi berkomunikasi dan cara menangani masalah jaringan.
- HTTP/HTTPS: Protokol yang digunakan untuk mentransfer data di web.
- IP Address & DNS: Cara internet mengidentifikasi dan menghubungkan perangkat.
- Client-Server Model: Cara kerja permintaan dan respon antara klien (browser) dan server.
- Port & Protocols: Misalnya, port 80 (HTTP) dan 443 (HTTPS).
- Networking Basics: Konsep TCP/IP, router, dan firewall.
- CDN (Content Delivery Network): Teknik distribusi konten untuk mengurangi latency.
2. Belajar dasar HTML5 & CSS3
HTML5 dan CSS3 adalah teknologi dasar untuk membuat halaman web. HTML dan CSS adalah fondasi tampilan website. Tanpa pemahaman yang kuat, akan sulit untuk membangun UI/UX yang efektif.
- HTML5: Mengatur struktur halaman web dengan elemen seperti header, footer, section, dll.
- CSS3: Mengatur tampilan, seperti tata letak, warna, dan animasi.
- Responsive Design: Membuat tampilan website dapat menyesuaikan berbagai ukuran layar dan bagaimana meningkatkan performa website.
- Semantic HTML: Menggunakan elemen yang mendeskripsikan konten (misalnya,
<article>
,<nav>
). - CSS Frameworks: Bootstrap atau Tailwind untuk mempercepat pengembangan.
Memahami kedua bahasa ini akan memudahkan dalam membuat tampilan web yang menarik dan user-friendly.
3. Belajar native Javascript & Library JS
JavaScript adalah bahasa pemrograman utama untuk membuat halaman web interaktif. JavaScript adalah bahasa pemrograman utama untuk interaksi website. Memahami native JS akan memudahkan belajar framework JS modern seperti React, Vue, atau Angular.
- Dasar JavaScript: variabel, fungsi, loop, conditional, array, object.
- DOM Manipulation dan Event Handling.
- Asynchronous Programming: Callback, Promise, Async/Await.
- API Fetch, JSON handling.
- Library dasar: jQuery (untuk memahami konsep dasar), Axios (untuk HTTP requests).
4. Belajar tentang SQL (Structure Query Language)
SQL digunakan untuk mengelola dan mengakses data di dalam database relational seperti MySQL, PostgreSQL, SQLite. SQL adalah dasar pengelolaan data dalam aplikasi, tanpa SQL, sulit untuk mengelola data secara efisien.
- Dasar SQL: SELECT, INSERT, UPDATE, DELETE.
- JOIN: INNER JOIN, LEFT JOIN, RIGHT JOIN.
- Aggregate Function: COUNT(), SUM(), AVG(), MIN(), MAX().
- Subquery dan Nested Query.
- Indexing, Normalization, Database Design.
5. Belajar Bahasa Server Side Native (PHP, GO, NodeJs)
Bahasa server-side digunakan untuk menangani logic aplikasi, validasi data, dan komunikasi dengan database. Memahami setidaknya satu bahasa server-side akan memudahkan dalam membangun backend aplikasi.
- Dasar syntax masing-masing bahasa.
- Membuat HTTP server.
- CRUD Operation (Create, Read, Update, Delete).
- Error handling dan logging.
- Session, Authentication, dan Middleware.
6. Belajar konsep OOP (Object Oriented Programing)
OOP adalah paradigma pemrograman yang berfokus pada objek untuk mengorganisir kode. OOP adalah paradigma pemrograman yang memudahkan pengelolaan kode besar, reusable, dan maintainable. Konsep utama OOP meliputi Encapsulation, Inheritance, Polymorphism, dan Abstraction.
OOP membantu dalam membuat kode yang lebih terstruktur, reusable, dan mudah dikelola.
Bahasa server-side seperti PHP, Go, dan Node.js mendukung OOP.
- Class dan Object: Dasar dari pemrograman berorientasi objek.
- Inheritance: Pewarisan sifat dari satu kelas ke kelas lain.
- Polymorphism: Menggunakan satu interface dengan banyak implementasi.
- Encapsulation: Menyembunyikan data privat.
- Abstraction: Menyederhanakan kompleksitas dengan menyembunyikan detail implementasi.
7. Belajar Framework bahasa Server Side (misalnya Codeigniter/Laravel/Gin)
Framework server-side mempercepat pengembangan aplikasi dengan menyediakan struktur dasar dan library siap pakai. Selain itu juga bisa mempermudah pengembangan aplikasi dengan struktur kode yang lebih terorganisir dan fitur built-in yang lengkap serta berkolaborasi dengan tim.
- Codeigniter: Framework PHP ringan, cocok untuk aplikasi sederhana.
- Laravel: Framework PHP dengan banyak fitur, termasuk ORM (Eloquent), Middleware, dan Queue.
- Express.js (Node.js): Framework minimalis untuk membangun REST API dan aplikasi web.
- Gin: Framework Go Lang yang populer dan banyak digunakan di aplikasi populer.
Apa yang dipelajari untuk bisa memahami sebuah Framework?
- MVC Pattern (Model, View, Controller).
- Routing dan Middleware.
- ORM (Object Relational Mapping).
- Database Migration dan Seeder.
- REST API Implementation.
- Error handling dan exception.
8. Pelajari Version Control (GIT)
Git adalah sistem kontrol versi yang memungkinkan developer untuk melacak perubahan kode dan berkolaborasi dalam tim.
- GitHub, GitLab, Bitbucket adalah platform yang menggunakan Git untuk hosting repository.
- Fitur penting yang harus dipelajari: commit, branch, merge, pull request, dan revert.
- Repository: Tempat menyimpan kode.
- Branching: Bekerja pada fitur baru tanpa mengganggu kode utama.
- Merge & Conflict Resolution: Menggabungkan kode dari beberapa sumber.
- Commit & Push: Menyimpan perubahan lokal dan mengunggahnya ke server.
- Git Flow: Mengatur cabang dengan alur kerja yang jelas.
- Platform: GitHub, GitLab, Bitbucket.
9. Pelajari Deploy and DevOps (Gitlab, GitHub)
DevOps mencakup proses deploy, testing, dan maintenance aplikasi secara otomatis. DevOps memungkinkan proses deployment yang cepat dan terkontrol serta meminimalisir downtime.
- GitLab CI/CD dan GitHub Actions adalah tool populer untuk continuous integration dan continuous deployment.
- Belajar DevOps akan membantu dalam memahami proses pengiriman aplikasi dari development hingga production.
10. Pelajari REST API
REST API memungkinkan aplikasi untuk saling berkomunikasi menggunakan HTTP. REST API memungkinkan aplikasi berkomunikasi antar sistem dan menjadi dasar dari aplikasi modern berbasis web.
- CRUD Operations (Create, Read, Update, Delete) adalah dasar dari REST API.
- HTTP Methods: GET, POST, PUT, DELETE.
- Status Codes: Memberikan informasi tentang hasil operasi, lengkapnya kamu bisa baca disini.
- JSON Format: Format data yang ringan dan mudah dibaca.
- Authentication: Token atau OAuth.
- CRUD Operations: Melakukan operasi dasar pada sumber daya.
- API Documentation: Menggunakan Swagger atau Postman.
11. Pelajari Frontend Framework/Frontend Library
Frontend framework membantu membangun antarmuka pengguna yang interaktif dan dinamis. Framework frontend mempercepat pengembangan UI/UX yang dinamis dan interaktif.
- React.js, Angular, Vue.js adalah framework populer.
- Mereka menyediakan fitur seperti komponen, state management, dan routing untuk pengembangan aplikasi yang modular dan skalabel.
- State Management: Redux, Pinia, Vuex.
- Component Lifecycle dan Hooks (React).
- Routing dan Lazy Loading.
- API Integration.
12. Pelajari Mobile Apps Language
Pengembangan aplikasi mobile memperluas cakupan aplikasi dan menjangkau pengguna yang lebih luas. Untuk menjadi developer lengkap, pelajari bahasa pemrograman mobile:
- Native Apps: Kotlin/Java (Android), Swift/Objective-C (iOS).
- Cross-Platform: React Native atau Flutter.
- Hybrid Apps: Menggunakan framework seperti Ionic.
- Offline Capabilities: Memastikan aplikasi tetap berfungsi tanpa koneksi.
- Push Notifications: Memberikan notifikasi real-time kepada pengguna.
Untuk lebih lengkap lagi bisa kamu cek disini: https://roadmap.sh/backend
Menjadi seorang developer profesional bukanlah perjalanan singkat. Ada banyak aspek yang perlu dipelajari, mulai dari dasar-dasar HTML5 & CSS3 hingga konsep OOP, framework backend, hingga pengembangan aplikasi mobile. Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua developer harus menguasai semua hal tersebut.




Setiap developer dapat memilih untuk fokus pada spesialisasi tertentu, seperti backend development, yang mencakup bahasa server-side seperti PHP, Go Lang, atau Node.js, pengelolaan database menggunakan SQL, serta penguasaan framework seperti Laravel atau Express.
Menjadi spesialis tidak hanya membantu memperdalam pengetahuan di bidang tertentu, tetapi juga meningkatkan peluang untuk menjadi ahli di industri tersebut. Jadi, daripada mencoba menguasai semua aspek, fokuslah pada bidang yang paling diminati dan sesuai dengan kebutuhan pasar.